Gambar Sampul Bahasa Inggris · Unit 3 Harga Diri Bangsa
Bahasa Inggris · Unit 3 Harga Diri Bangsa
Tri Retno Murniasih, S.Pd. Drs. Sunardi, M.Pd.

24/08/2021 14:36:01

SMP 9 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

A.

Menemukan Tema dan Pesan Syair yang

Diperdengarkan

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?

Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:

1.

menemukan tema syair yang diperdengarkan

2.

menemukan pesan syair yang diperdengarkan

3.

menemukan relevansi pesan moral dalam syair dengan kehidupan masa kini.

Unit

3

Harga Diri Bangsa

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

46

Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama. Karya sastra dapat

dinikmati secara lisan maupun tulisan. Karya sastra dapat dibaca,

didengarkan, atau ditonton. Membaca, mendengarkan dan mengiperpretasi

karya sastra dapat mempertajam kepekaan perasaan terhadap situasi yang

terjadi di lingkungan sekitar kita. Nilai hikmah dan pesan yang terkandung

di dalamnya dapat menjadi sarana bagi pembaca untuk membentuk pribadi

yang bijaksana, halus budi pekerti santun dalam bertutur kata dan

bertingkah laku.

Begitu besar manfaat yang dapat diperoleh dengan menginterprestasi

karya sastra baik karya sastra yang dapat kita nikmati secara lisan maupun

tertulis. Itulah salah satu faktor penting bahwa kompetensi dasar ini harus

kamu kuasai.

1.

Menemukan Tema dan Pesan Syair

Syair berasal dari Arab yang berarti puisi atau sajak. Salah satu ciri syair

adalah terdiri atas empat baris dalam satu bait dan bersajak a a a a. Syair

merupakan salah bentuk karya sastra yang berupa puisi lama. Puisi lama

meliputi gurindam, pantun, syair, dan talibun. Pantun dan syair memiliki

kemiripan dalam bentuk dan ikatan-ikatan. Perbedaan keduanya terletak

pada rima dan isi. Selain itu, pantun dapat selesai dalam satu bait, sedangkan

syair tidak selesai dalam satu bait, karena biasanya syair untuk bercerita.

Dalam syair terdapat unsur-unsur yang yang membangun struktur

syair itu sendiri. Unsur-unsur itu meliputi tema, nada, suasana, dan pesan.

Dalam pembelajaran berikut ini kamu akan diajak untuk menemukan tema

dan pesan yang terkandung dalam syair.

Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Tema

merupakan landasan utama dalam mengekspresikan gagasan atau pikiran

melalu ikata-kata. Pesan atau amanat, yaitu tujuan yang hendak dimaksud

penyair dalam menciptakan syairya. Pesan penyair dapat ditelaah setelah

memahami tema, sada, dan suasana syair dengan membaca kesepuruhan

syair. Amanat tersirat dibalik kata-kata yag disusun dan berada di balik

tema yang diungkapkan. Tema dan pesan syair terkandung dalam

keseluruhan baris dan bait. Dengan demikian untuk mengetahui tema dan

pesan syair terlebih dahulu harus membaca atau mendengarkan keseluruhan

baris-baris dalam syair barulah kamu dapat menentukan tema dan pesan.

Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan syair berikut ini!

SYAIR PERAHU

Inilah gerangan suatu madah,

Mengantarkan syair terlalu indah,

Membetuli jalan tempat berpindah,

Di sanalah i’tikat diperbetuli sudah.

Harga Diri Bangsa

47

Wahai muda, kenali dirimu,

Ialah perhau tamsil tubuhmu,

Tiadalah berapa lama hidupmu,

Ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,

Hasilkan kemudi dengan pedoman,

Alat perahumu juga kerjakan,

Itulah jalan membetuli lisan.

..............................

Hamzah Fansuri

Dalam syair di atas tampak tema keagamaan yang cukup menonjol.

Hal ini dapat kita lihat dari bagaimana pengarang menyapa kaum muda

untuk mengenali diri, bahwa hidup di dunia tidak kekal, kehidupan yang

kekal adalah akhirat. Selain itu Pesan juga disampaikan kepada kaum muda

agar dapat menjaga lisan.

Pesan moral yang terkandung dalam syair di atas sesuaidengan tema

yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa hidup di dunia tidak kekal,

kehidupan yang kekal adalah akhirat. Selain itu, pesan juga disampaikan

kepada kaum muda agar dapat menjaga lisan sebagai pedoman dalam

berbuat dan berperilaku.

2.

Menunjukkan Relevansi Isi Syair

Tema dalam syair merupakan hasil perenungan, pemikiran, dan

ungkapan perasaan penyair. Tema syair yang dihasilkan dapat merupakan

tanggapan atau perenungan dari situasi yang dirasakan, dihayati atau

dialami oleh penyair pada masanya. Tema dan pesan syair di atas sangat

relevan dengan situasi sekarang ini. Relevansi itu tampak dari pesan moral

yang disampaikan yaitu perngatan kepada kaum muda yang agar

memanfaatkan masa mudanya dengan baik, bahwa setelah kehidupan di

dunia ini masih ada kehidupan yang kekalyaitu akhirat. Sekarang ini

sepertinya orang begitu bebas berbicara hingga sering kita jumpai kebebasan

itu sudah kebablasan. Sehingga pesan agar selalu menjaga lisan masih sangat

relevan dengan situasi sekarang.

Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan syair berikut

ini. Simak dengan baik syair yang dibacakan itu.

Lalulah berjalan Ken Tambuhan

Diiringi penglipur dengan tadahan

Lemah lembut berjalan dengan perlahan-lahan

Lakunya manis memberi kasihan

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

48

Tunduk menangis segala puteri

Masing-masing berkata sama sendiri

Jahatnya perangai para permaisuri

Lakunya seperti jin dan peri

Diambil seperlunya dari

Puisi Lama

STA

Setelah seluruh bagian syair selesai dibacakan kerjakan soal-soal

berikut ini!

1. Tentukan tema syair!

2. Jelaskan pesan atau amanat yang terkandung di dalamnya!

3. Tunjukkan relevansi isi syair dengankehidupan sekarang!

Tulislah tema dan pesan syair seperti format berikut ini!

Tema

...................................................................................................

................................................................................................................

Pesan

...................................................................................................

................................................................................................... ..............

Relevansi isi syair dengan kehidupan sekarang

...................................................................................................

................................................................................................... .............

Kamu sudah menguasai kompetensi dasar ini bukan? Bagaimana

perasaanmu setelah mendengarkan dan mengapresiasi syair yang

dibacakan? Banyak pesan atau amanat yang dapat diambil dalam

syair karena penciptaan syair biasanya merupakan perenungan

dari masalah atau keadaan yang sedang dihadapi oleh penyair

pada masanya. Tema, pesan, dan isi syair masih banyak yang

relevan dengan situasi dan kondisi sekarang.

B.

Menyanyikan Puisi yang Sudah

Dimusikalisasi

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?

Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:

menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi dengan berpedoman pada kesesuaian

isi puisi dan suasana / irama yang dibangun.

Harga Diri Bangsa

49

Pembelajaran yang lalu kamu sudah menguasai materi pembelajaran

menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi. Pada pembelajaran ini kamu

diajak untuk sekali lagi memperdalam dan lebih meningkatkan keterampilan

dan apresiasi puisi dengan menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi.

Amati kemudian nyanyikan puisi berjudul Padamu Jua karya Amir

Hamzah berikut ini!

PADAMU JUA

Habis kikis

Segala cintaku hilang terbang

Pulang kembali aku pada-Mu

Seperti dahulu

Engkaulah kandil gemerlap

Pelita jendela di malam gelap

Melambai pulang perlahan

Sabar, setia selalu.

Satu kekasihku

Aku manusia

Rindu rasa

Rindu rupa

Di mana Engkau

Rupa tiada

Suara sayup

Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu

Engkau ganas

Mangsa aku dalam cakar-Mu

Bertukar tangkap dengan lepas.

Nanar aku, gila sasar

Sayang berulang pada-Mu jua

Egkau pelik menarik ingin

Supaya dara di balik tirai.

Kasih-Mu sunyi

Menunggu seorang diri

Lalu waktu-bukan gilirank-Ku

Mati hari-bukan kawanku...

Amir Hamzah

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

50

Menyanyikan Puisi

Nyanyikan puisi di atas diiringi dengan gitar. Salah seorang

menyanyikan lagu seorang yang lain mengiringi. Untuk menyanyikan lagu

di atas mintalah bimbingan guru seni musik di sekolahmu. Setelah kalian

kuasai lagu itu tampilkan musikalisasi puisi di depan kelas.

Carilah puisi lain yang telah diimusikalisasi. Pelajari notasi

lagunya, kemudian nyanyikan puisi tersebut sesuai dengan

suasana dan irama yang dibangun. Kerjakan tugas ini secara

berkelompok yang terdiri atas lima orang anggota.

Bagaimana kemampuanmu menyanyikan puisi yang sudah

dimusikalisasi, makin baik bukan? Tentu demikian. Tidak mudah

memang menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi. Perlu

ketekunan dalam berlatih. Kalau kamu berlatih dengan keras,

tentuk akan mampu menanyikan puisi dengan lebih baik. Banyak

berlatih untuk lebih menguasai kompetensi dasar ini.

C.

Menemukan Tema, Latar, Penokohan, pada

Cerpen-Cerpen dalam Satu Buku Kumpulan

Cerpen

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?

Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:

menemukan tema, latar, dan penokohan pada cerpen-cerpen dalam satu buku

kumpulan cerpen.

Harga Diri Bangsa

51

Banyak cerpen yang ditulis oleh

pengarang dan dikumpulkan menjadi

satu buku yang disebut dengan

antologi cerpen atau buku kumpulan

cerpen.

Antologi cerpen atau buku

kumpulan cerpen memuat beberapa

cerpen yang dikumpulkan menjadi

satu jilid buku. Antologi cerpen dapat

berupa kumpulan cerpen dari satu

penulis saja atau dari beberapa

penulis yang dikumpulkan menjadi

satu buku.

Unsur-unsur yang membangun

sebuah cerpen terdiri atas tema, tokoh,

penokohan, latar, alur, serta pesan

atau amanat. Unsur-unsur itu

terdapat dalam cerita itu sendiri.

Unsur-unsur cerpen dapat ditemukan

setelah membaca cerpen secara

keseleruhan. Dengan menemukan

unsur-unsur intrinsik dalam cerpen

maka isi cerpen dapat dipahami

dengan baik.

1. Menemukan Tema, Latar, dan Penokohan dalam

Cerpen

Bacalah cerpen berikut ini!

Harga Diri

Sebetulnya saya ini orangnya memang melarat. Buktinya sudah hampir

sepuluh tahun saya merancama ( Merantau Cari Makan) di Jakarta, sebuah

rumah yang wajar saja belum punya. Palagi rumah ukuran real estate itu.

Kalau dulu presiden kita pernah mengumumkan, bahwa tiga dari sepuluh

penduduk RI berada di bawah garis kemiskinan, terus terang saja, terus terang

saja saya termasuk golongan ’tiganya’-nya itu.

Sungguhpun demikian saya masih merasa bahagia dan lebih kaya

dibandingkan dengan saudara-saudara saya yang tidur di kolong jembatan

atau emper toko. Sebab sampai hari ini saya belum pernah merasakan apa itu

lapar. Maklum jelek-jelek orang tua saya lelaki masih ada jaminan hari tunya

dari departemen tempat beliau mengabdi selama tiga puluh tahun. Coba

bandingkan dengan saudara-saudara saya yang diseret nasib tidur

bergelandangan dari emper ke emper. Jagankan kelaparan, puasa tiga hari

nonstop pun telah menjadi acara rutin bagi mereka.

Para penulis cerpen yang

sudah menulis kumpulan

cerpen: M. Kasim, Nugroho

Noto Susanto, Idrus, Ajip

Rosidi, Satya Graha Hoerip,

Trisno Yuwono, Suwardi

Idris, A.A. Navis, Bur

Rasuanto, Bastari Asnin,

Subagio Sastro Wardoyo,

Riyono Pratiko, Umar Kayam,

Toha Mochtar, Danarto, Seno

Gumiro Adji Darma, Gerson

Poyk, Budi Darma, N.H. Dini,

Ahmad Tohari, Budi Darma,

Jenar Maesa Ayu, dan lain-

lain.

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

52

Suatu sore pernah saya kedatangan tamu yang tak diundang. Waktu itu

saya sedang duduk rileks di beranda rumah, sambil makan roti tawar. Tiba-tiba

seorang pengemis lelaki menyodorkan telapak tangannya pada saya. Orangnya

kurus kering. Pakaian dekil dan bertambal san-sini. “Sedekah Tuan. Kasihanilah

orang tak punya.” Demikian sang pengemis melontarkan premis pada saya.

Mungkin karena saya masih diam dan bermuka tak damai, kembali si

pengemis dengan mimik yang meyakinkan menadahkan tangan.

“Tolonglah beri makan sedikit saja Tuan. Dari kemarin saya belum makan,

Lapar Tuan...”

Terdorong oleh perasaan kemanusiaan yang sama-sama punya hak atas

hasil bumi nusantaraini, saya berdiri. Lalu sepotong roti tawar saya comot

dari piring. Lantas roti itu saya lemparkan kepadanya. Pas jatuh di lantai

dekat kakinya.

Saya kira ia akan cepat-cepat menerkam roti itu dan dengan rakusnya

melumatnya habis. Sebab , ia lapar bukan? Eh, tau-taunya si pengemis ini

tertegun. Matanya yang tadi sayu melebihi mata seorang morphinis, kini

menatap saya tajam. Sambil menyeka keringat kelaparan yang melelh di

keningnya, pengemis itu berkata dengan sopan kepada saya.

“Maaf, Tuan saya memang lapar... Tetapi cara Tuan memberi saya tadi

mengakibatkan saya kenyang. Terima kasih, Tuan!” Kemudian ia berlalu.

Sempat saya lihat Bapak pengemis yang berusia empat puluh tahunan ini

berlinang air mata.

Entah berapa lama saya tertegun. – kehilangan sukma – setelah kepergian

pengemis itu, saya tidak begitu tahu. Yang jelas apa yang barusan terjadi

akibat kekasaran saya cukup berkesan.

Saya terpukul. Saya jadi malu pada diri sendiri. Baru GNP $240 soknya

bukan main. Entah mengapa, tiba-tiba mata saya berkaca-kaca. Saya sungguh

menyesal. Beribu sesalan mengalir pada waktu itu.

Sadarlah saya. Segembel-gembelnya seorang gelandangan, toh masih

kenal hidup bukanlah kebun binatang. Pengemis tadi meskipun lapar,

meskipun ia miskin dari saya, ternyata ia masih punya harga diri. Suatu hal

yang tadinya saya abaikan.

Mengingat itu, saat itu juga saya meratap menyesali diri. Memang saya

ini manusia tak beradab. Sia-sialah tiap hari saya mengenakan pakaian rapi

dan sesekali pakai dasi ke pesta kawan, ternyata saya ini melebihi kasarnya

manusia-manusia zaman purba. Lebih biadab rrasanya dibandingkan dengan

nenek moyang saya yang berasal dari Hindia Belakang.

Dalam hal yang sama tetapi versi lain, saya menemui lagi persoalan

harga diri. Seperti yang anda ketahui juga agaknya, saya ini orangnya sangat

suka bertualang. Sebab – terus terang saja – dalam usia semuda ini suratan

nasib telah menyeret saya untuk jadi seorang pelaut. Yakni suatu dunia yang

penuh dengan pelbagai penglaman hidup aneh-aneh.

Waktu itu, kapal kami sedang sandar (discharge) di dermaga Napoli,

Italia. Sebagai anak muda yang cenderung tertarik pada dunia tulis menulis

ketyimbang dunia laut dalam sebuah bar terlibat dengan seorang pelaut

kebangsaan Spanyol.

Harga Diri Bangsa

53

“Are you an Indonesia?” tanya si bule yang memperkenalkan dirinya

dengan nama Loudwgig Michael itu.

“Yes. What do you want?” balas saya dalam bahasa Inggris pasaran.

“Oh no. Saya cuma ingin tahu saja. Saya sering mendengar nama negeri

Anda, tetapi saya tidak tahu di mana letaknya entah di mana.” Demikian si

Loudwig dalam bahasa Inggris bertanya lugu. Tampak sekali ia bertanya ini

benar-benar seperti orang tidak tahu.

Mulanya saya merasa gembira, karena cita-cita saya untuk menjadi durta

bangsa di negeri orang terlaksana. Karena kebodohan Spanyol ini mau tak

mau saya harus memberi ia penjelasan. Tetapi, di segi lain batin saya menjerit.

Di abad kedua puluh ini masih juga ada manusia yang tak kenal negeri saya?

Indonesia nan kaya raya? Bener-bener keterlaluan!

Kemudian berceritalah saya kepadanya. Bahwa Indonesia itu adalah

sebuah negara yang paling besar di Asia Tenggara. Dalam soal jumlah

penduduk, nomor lima di dunia. Dan dengan tegas saya tandaskan , bahwa

Indonesia bukanlah sebesar Bali sebagaimana yang ia sangka. Tapi kalau

Bali adalah bagian kecil dari Indonesia, itu memang benar. Begitu saya

menjelaskan berapi-api padanya.

Apakah ia mengerti atau tidak dengan penerangan saya dalam bahasa

Inggris asal jadi ini, saya tidak begitu tahu. Yang jelas kelihatan si Loudwig

kelihatan mengangguk-angguk. Sedangkan mengangguk itu kata orang

adalah pertanda paham.

“Kamu bilang negara kamu kaya?”katanya lagi”Anehnya kok masih saja

meminta dari negara lain. Why?”

“Stop!” bentak saya tersinggung. Walau bagaimana pun melaratnya saya

hidup di Jakarta, kalau bangsa asing telah mulai menyebut negara saya

peminta-minta, demi Tuhan, mati pun saya mau duel dengannya. “Kamu

jangan beranggapan demikian Loudwig,” kata saya sambil membelalakkan

mata. “ Kami bukan meminta, tau? Tetapi negara-negatra itulah yang hijau

matanya melihat kesuburan negeri kami.”

Saya lihat ia tertegun. Jelas menunggu saya untuk memperjelas lebih

lanjut dengan kalimat yang sempurna.”My friend, Indonesia is rich of its

natural sesources.... Indonesia itu adalah negara kaya raya! Do you believe?

“Y.... y.... yes. I do” dan ia mengangguk. “But... but...”

“Jangan bilang but lagi,” saya memotong. “Di negeri kami semua bisa di

tanam dan tumbuh dengan subur. Kayu dibuang begitu saja bisa tumbuh jadi

makanan. Tau nggak kau sahabat?”

“Ukh... ukh...” (logat Spanyol medoknya keluar). Dia kembali

mengangguk. Mimiknya mengingatkan saya pada S. Bagio di layar televisi.

Karena harkat kebangsaan saya di singgunya tadi, maka saya makin

bersemangat buat jadi Deppen di bar Napoli ini. Semua perbendaharaan kata-

kata saya dalam bahasa Inggris saya keluarkan, agar si Loudwig ini dapat

memahami apa-apa yang saya terangkan padanya. “Karena semua bisa hidup

dan ditanam di negeri kami, sampai-sampai bangsa lain ingin pula tanam

uang kertas di sana. Sebab sesuatu yang ditanam – di negeri kami – selalu

menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda. You know?”

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

54

Karena ia tetap diam dan kelihatannya gelisah ketika mendengar bunyi

seruling kapal dari arah pelabuhan, maka saya pun memaklumi. Rupanya ia

ingin cepat kembali ke kapalnya. Kami sama-sama berdiri menjabat salam

perpisahan. Maka saya tepuk-tepuk bahunya, dan dalam bahasa Inggris saya

lontarkan padanya basa-basi orang Timur. Leluhur kamimengajarkan,

bagaimana pun pahitnya sebuah derita, namun yang keluar harus tetap manis.

“Loudwig,” kata saya sambil membuang puntung rokok ke lantai. “Bila

kapal kamu suatu ketika nanti singgal di Indonesia, jangan lupa mampir ke

Jakarta, ya. Di sana nanti kamu akan dapat melihat bahwa negeri kami tidak

seperti yang kalian sangka. Di Jakarta nanti kamu akan menemui sebuah

tugu yang puncaknya ada emas 30 kilogram. Bahkan di sana ada juga stadion

yang terbesar di Asia tenggara, ada mesjid yang terbesa di Asia Tenggara...”

Dan sudah tentu saya tidak akan menyebutkan bahwa negeri kami dulu demi

“saudara tua” terpaksa film ’Romusha’ dilarang beredar.

Muchwardi Muchtar

Singapura, Agustus 1979

(

Horizon

, No. 9, September 1981)

a. Menentukan Tema

Cerpen di atas pada dasarnya membicarakan masalah harga diri.

Hal ini dapat dilihat dari bagaimana pengemis yang tidakmau makan

makanan yang diberikan oleh tokoh akau karena makanan itu diberikan

dengan cara dilemparkan seperti majikan yang memberi makan pada

anjingnya. Harga dirinya merasa terinjak-injak. Selain itu tokoh aku

juga merasakan hal yang sama ketika ke-indonesiaannya dilecehkan

oleh bangsa asing. Dengan demikian tema dalam cerpen itu sesuai

dengan judulnya yaitu harga diri.

b. Menentukan Latar

Latar atau setting adalah keterangan mengenai tempat, ruang,

waktu, dan suasana terjadinya peristiwa. Peristiwa dalam cerpen di

atas terjadi di di rumha tokoh aku dan di atas kapal. Peristiwa di atas

kapal terjadi ketika tokoh aku sedang berlayar. Suasana pada saat

pengemis datang di rumah tokoh aku cukup menyedihkan dan

menyesakkan dada. Suasana di atas kapal cukup menegangkan

walaupun pada akhirnya tidak terjadi perkelahian.

c.

Penokohan

Penokohan adalah penciptaan citra tokoh dalam cerita. Pengarang

menggambarkan keadaan fisik dan psikis tokoh. Gambaran jasmani dan

karakter tokoh disampaikan pengarang melalui beberapa cara, misalnya

penggambaran secara langsung sifat, perilaku, maupun fisik tokoh,

melalui pembicaraan tokoh lain, atau melalui sikap tokoh dalam

menghadapi masalah. Tokoh dalam cerita dapat dikelompokkan

Harga Diri Bangsa

55

berdasarkan perannya atau berdasarkan karakter. Berdasarkan

perannya tokoh dapat dikelompokkan menjadi tokoh utama dan tokoh

sampingan, sedangkan berdasarkan karakternya ada tokoh protagonis,

tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis.

Tokoh utama yang terdapat dalam cerpen di atas adalah aku,

sedangkan tokoh sampingan yang mendukung cerita antara lain

pengemis dan Loudwig. Tokoh aku dalam cerita itu digambarkan

sebagai orang yang kurang memiliki kepedulian kepada orang lain. Ia

memandang orang lain dari penampilan luarnya. Ia mudah

merendahkan orang yang secara fisik lebih rendah darinya. Pada sisi

lain ia juga digambarkan sebagai sosok yang nasionalis. Terbutki ia

sangat marah ketika negaranya direndahkan bangsa lain.

Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri empat atau lima orang

angota. Bacalah buku kumpulan cerpen karya sastrawan kita

misalnya Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari, Hujan

Kepagian karya Nugroho Notosusanto, Dua Dunia Karya N.H.

Dini, Jalur Membenam karya Wildan Yatin, Di Tengah Keluarga

karya Ajip Rosjidi, Pahlawan dan Tikus karya Suripman, atau

buku kumpulan cerpen yang lain. Lakukan tugas ini dengan

berbagai usaha, misalnya membeli buku kumpulan cerpen di toko

buku, meminjam di perpustakaan, atau meminjam milik teman

atau kakak kelas.

Bagilah tugas untuk tiap-tiap anggota kelompok untuk membaca

judul cerpen sesuai dengan jumlah anggota kelompok dengan

jumlah cerpen yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen.

Setelah setiap anggota kelompok selesai membaca cerpen sesuai

dengan tugas masing-masing, tentukan tema, latar dan

penokohan yang terdapat dalam setiap judul cerpen.

Laporkan hasil kegiatan membaca yang kamu lakukan dengan

mengisi format berikut ini!

Judul

No.

Unsur Cerpen

Tema

Latar

Penokohan

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

56

Menggabungkan Kalimat untuk Menyatakan Pengandaian

Perhatikan contoh kalimat berikut ini !

a.

Andaikata

saya menjadi pejabat, saya tidak akan melakukan korupsi.

b.

Kalau

diberi kesempatan, saya akan berusaha sebaik-baiknya.

c .

Jumlah pertumbuhan penduduk dapat ditekan

apabila

program KB berhasil.

Kalimat yang isinya menyatakan pengandaian ditandai dengan kata

penghubung

kalau, jika, jikalau, bilamana, manakala, asalkan, bila, seandainya,

dan

andaikata

.

Gabungkan pasangan kalimat berikut ini dengan kata penghubung

yang tepat sehingga terjadi hubungan pengandaian!

a. 1) Ayah akan membeli mobil.

2) Tabungannya sudah mencukupi.

3) ...............................................................................

b. 1) Kami akan membuka kembali perusahaan ini.

2) Krisis ekonomi berakhir.

3) ...............................................................................

c. 1) Tersedia lapangan pekerjaan

2) Masyarakat dapat memilih pekerjaan

3) ...............................................................................

d. 1) Ia tidak akan hadir.

2) Hujan tidak kunjung reda

3) ...............................................................................

e. 1) Rakyat tidak akan menjerit

2) Harga barang-barang tidak mencekik leher.

3) ...............................................................................

Bagaimana perasaanmu setelah membaca buku kumulan cerpen,

senang bukan? Apakah kamu merasa puas setelah membaca

cerpen-cerpen itu? Sudah semestinya kamu akan memperoleh

banyak hal dengan membaca cerpen-cerpen dalam buku kumpulan

cerpen. Selain memperoleh kepuasan dan kesenangan, tentu saja

wawasan dan pengalamanmu akan menjadi lebih luas. Akal,

pikiran, perasaan dan kepekaan sosialmu juga makin terasah

karenanya. Isilah waktu luangmu dengan banyak membaca

termasuk membaca buku kumpulan cerpen.

Harga Diri Bangsa

57

D.

Menulis Iklan Baris dengan Bahasa yang

Singkat, Padat, dan Jelas

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?

Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:

·

mendaftar butir-butir yang akan dituliskan dalam iklan baris di surat kabar.

·

menulis iklan baris dengan bahasa yang hemat.

Iklan merupakan informasi untuk mendorong, membujuk agar khalayak

ramai tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat

diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang

atau jasa yang dijual. Selain itu iklan juga dapat berupa pemberitahuan,

berisi lowongan kerja, berita keluarga.

Iklan biasanya dipasang di dalam media cetak (surat kabar atau

majalah), media elektronika (radio, televisi, atau internet). Iklan juga sering

kita saksikan di tempat-tempat umum, seperti di terminal, stasiun, bandara,

pelabuhan, perepmatan jalan raya, pasar dan lain-lain.

Iklan yang dimuat di koran jika dilihat dari ukurannya dapat dibedakan

atas iklan kolom dan iklan baris. Iklan kolom dilihat dari ukurannya lebih

besar dari iklan baris. Bahkan ada iklan yang penuh satu halaman koran.

Hal ini tentu memerlukan biaya yang mahal bagi pemasang iklan kolom.

Iklan baris adalah iklan yang hanya terdiri atas beberapa baris saja dalam

kolom. Terbatasnya jumlah baris dalam kolom yang disediakan menyebabkan

penulisan iklan baris menggunakan singkatan-singkatan untuk menghemat

tempat dan tentu saja menghemat biaya pemasangan.

Meskipun hanya terdiri atas beberapa baris saja informasi yang disajikan

harus lengkap sehingga memudahkan pembaca untuk memahami iklan yang

ditawarkan. Selain itu singkatan-singkatan yang digunakan harus mudah

ditafsirkan atau dipahami oleh pembaca.

Keberhasilan suatu usaha banyak ditentukan oleh perencanaan dan

promosi yang baik. Iklan merupakan salah satu media promosi yang sangat

efektif untuk menawarkan barang, jasa, lowongan kerja, dan lain-lain. Itulah

sebabnya kemampuan menulis iklan baris sangat penting untuk dikuasai.

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

58

1.

Mengamati Jenis-jenis Iklan Baris

Amati dengan cermat contoh iklan baris berikut ini!

Sumber:

Kompas

, 3 Maret 2007

2.

Memahami Singkatan dalam Iklan Baris

Kalau kamu amati dengan baik, hampir semua kata dalam iklan baris

di atas menggunakan singkatan. Singkatan-singkatan seperti itu jarang

dipakai dalam tulis-menulis dalam situasi formasl, tetapi lazim digunakan

dalam beriklan. Antara pemasang iklan dengan pembaca sebagai pelanggan

iklan sudah terjalin komunikasi yang baik, sehingga maksud dan tujuannnya

kedua dapat tercapai.

Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas empat atau lima orang.

Diskusikan dalam kelompok belajarmu kepanjangan dari singkatan-

singkatan yang sering dijumpai dalam iklan baris berikut ini.

RUMAH DIJUAL

A

tsiri Permai,Citayam. Jl. W iduri no.2. Lt/Lb.152/45, SHM. Hub:081317009588

RUMAH DIJUAL

RMH DIJUAL(BEBAS BANJIR)LT90M2;LB 65M2;2KT+1KTPMBTU;2KM;PLN2.200VA;TELP;PERUM PURI LESTARI

H2/19,JURUMUDI-TNG,160JUTA_NEGO,IW AN_08161984849

RUMAH DIJUAL

Tm Galaxi BL U/42 Lt 258/144 hdp tmr&taman aman3500W 4KT R.kel 2KM 1KPbt 1Gdg. 08158950191 TP

RUMAH DIJUAL

Jl ry bdg km 7,5 chrg karate cianjur dpn htl ptri krmh,dijual rmh ls tnh 350m,ls bgnn 100 tnp prntra,hub 081318658053,026326473

3

TANAH DIJUAL

Jl.Rancama

y

a ±100mtr dr

p

intu la

p

g

olf, akan sblhan d

g

Rancama

y

a II, ±5600m² SHM. Hub: 0811170302

TANAH DIJUAL : BODETABEK

Jl Tnh SHM Ls 2.960m² Pgr Kllng, Jl Aspal.Bbs bnjr. 90 m dr Jl Ry Sawangan-Depok Hub:7202361

TANAH DIJUAL : BODETABEK

Jl.Lamtoro diatas Bukit Pamulang Indah Ls 820m² SHM, Bbs Banjir, 400rb/m²(Nego) 0811-210-346 TP

TANAH DIJUAL : BODETABEK

BSD,Puspita L,300m badan,bagus. 1.2ext 308m²&316m²,jln lebar.TP. 5381986,0811816880,0811811450

MOBIL DIJUAL

Jaguar X Type 2V6 SEAT Hitam Th. 2005. KM.8000 Masih Baru Hub. Telp.021-

71068391 Hp.0818193008

MOBIL DIJUAL : AUDI

A4 Black'2006 Antik 100% Ors, Velg 19",Terawat,Rp.440 Juta. Hubungi

HP:0818.0818.3913

MOBIL DIJUAL : AUDI

A4 2.0 Th'02,abu² tua mtlk,Jok klt, Kondisi Bagus. DBS Auto Jl.Radio Dlm Ry

No.38 Ph.72786814-16

Harga Diri Bangsa

59

1.

Ors

Orisinil

2.

a.n. sdr

________________________

3.

Full var

________________________

4.

Hrg

________________________

5.

4 KT

________________________

6.

2 KM

________________________

7.

hub

________________________

8.

LT

________________________

9.

LB

________________________

10.

SHM

________________________

3.

Unsur-unsur dan Kriteria Iklan Baris

Setelah kamu amati contoh-contoh iklan tersebut, diskusikan dengan

kelompok belajarmu hal-hal berikut ini!

Kriteria penulisan iklan baris

1.

...........................................

2. ............................................

3. ...........................................

4. ...........................................

5. ...........................................

Unsur-unsur yang harus ada

1.

...........................................

dalam iklan lowongan

2.

............................................

3. ...........................................

4. ...........................................

5. ...........................................

Unsur-unsur yang harus ada

1.

............................................

dalam iklan jual beli atau

2. ............................................

penawaran barang atau jasa

3.

...........................................

4. ...........................................

5. ...........................................

Singkatan

No.

Kepanjangan

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

60

4.

Menulis Iklan Baris

a. Mengolah Informasi Menjadi Iklan Baris

Sebelum menulis iklan baris, perhatikan contoh bagaimana mengolah

informasi menjadi iklan baris.

Perhatikan ilustrasi berikut ini!

Paman memiliki mobil Kijang pick up berbahan bakar bensin. Enam bulan

yang lalu ia membeli seharga 40 juta rupiah. Setelah jadi miliknya keempat

bannya diganti dan sempat turun mesin hingga menelan biaya kurang lebih

dua juta rupiah. Kondisi mesinnya bagus bodinya masih kaleng artinya belum

pernah cacat sehingga belum pernah didempul, meskipun kondisi catnya sudah

tidak mulus lagi. Pemilik mobil yang tertera dalam BPKB dan STNK adalah

nama Paman sendiri. Tahun pembuatan yang tertulis dalam BPKB adalah tahun

1995. Kebetulan mobil itu baru saja pajak. Paman tinggal di Perum UNS IV

Triyagan, Jalan Merpati nomor 173 dengan nomor telepon 825894.

Untuk memudahkan pembuatan iklan, informasi di atas dapat di

masukkan dalam lembar kerja berikut ini!

No.

Pertanyaan

Jawaban

1.

Apakah merek mobil yang dimaksud?

Kijang pick up

2.

Kapan tahun pembuatannya?

1995

3.

Apa bahan bakarnya?

Bensin

4.

Bagaimana kondisinya?

Mesin bagus, body

kaleng, cat kurang

mulus.

5.

Berapa harganya?

42 juta rupiah

6.

Di mana peminat dapat melihat

Jl. Merpati 173 Perum

mobilnya?

UNS IV Triyagan atau

menghubungi nomor

telepon 825894.

Data atas jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat disusun

secara urut sebagai berikut:

Kijang pick up-1995-Bensin-Mesin bagus, body kaleng, cat kurang

mulus-42 juta rupiah-Jl. Merpati 173 Perum UNS IV Triyagan atau

menghubungi nomor telepon 825894

Data-data tersebut dapat disusun menjadi bahasa iklan sebagai berikut

Dijual : Kjng PU th 95, bensin, msn bgs,

kaleng, 42 jt nego ,

hub. 825894

Harga Diri Bangsa

61

Tulislah iklan baris sesuai dengan ilustrasi berikut ini!

1) Pak Rudi akan menyewakan rumahnya yang terletak di jalan

Jenderal Ahmad Yani no. 24 Solo. Rumah yang akan dikontrakkan

itu terdiri atas tiga kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang keluarga

yang luas, ruang tamu, dapur, kitchenset, kamar pembantu,

garasi, taman, ruang kerja. Fasilitas lainnya adalah telepon, air

ledeng, sumur pompa, listrik 3.000 watt, dekat dengan

hypermarket, terletak di tengah kota. Bagi peminat dapat

menghubungi Pak Rudi sendiri dengan nomor telepon 0271-

721354.

2) Anita yang tinggal di Jl. Kahuripan no. 11 Jogja ingin menjual

sepeda motor merek Honda Supra X tahun 2007. Warna merah

dengan kondisi mulus. Ia mengetahui bahwa pasaran Supra X

125 tahun ini sekitar 12 jt rupiah. Akan tetapi, melihat kondisi

sepeda motornya yang masih seperti baru, ia ingin menjual

seharga 12,5jt rupiah.

Menggabungkan Kalimat untuk Menyatakan Sebab-

Akibat

Perhatikan contoh kalimat berikut ini!

a.

Karena

hujan deras dan terjadi dalam waktu yang cukup lama,

sepanjang aliran Begawan Solo terjadi banjir. (sebab akibat)

b. Banjir yang terjadi di mana-mana karena ulah sebagian besar manusia.

(akibat sebab)

c.

Oleh karena belum membayar iuran sekolah, Ani tidak mau masuk

sekolah.

(sebab akibat)

Gabungan kalimat yang isinya menyatakan hubungan sebab-akibat atau

akibat sebab ditandai dengan kata penghubung

sebab, karena, oleh karena

,

sehingga, maka.

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

62

a. Susunlah lima kalimat majemuk yang isinya menyatakan sebab

akibat!

1)

................................................................................

2)

................................................................................

3)

................................................................................

4)

..................................................................................

5)

..................................................................................

b. Susunlah lima kalimat majemuk yang isinya menyatakan akibat

sebab!

1)

................................................................................

2)

................................................................................

3)

................................................................................

4)

..................................................................................

5)

..................................................................................

Pengalaman dan pengetahuan baru apa yang searang kamu

dapatkan? Sekarang kamu sudah paham dan mengerti bukan

maksud dan isi iklan baris yang ditulis kecil-kecil dan banyak

singkatan-singkatan di surat kabar? Apabila orang tuamu hendak

menjual sepeda motor dan ingin memasang iklan di surat kabar,

kamu dapat menuliskan bahasa iklan penawaran itu bukan? Tentu

saja bisa. Dengan beriklan di surat kabar meski berupa iklan baris,

banyak efisiensi dan efektifitas biaya dan tenaga apabila kita akan

menawarkan barang atau jasa yang kita miliki.

Harga Diri Bangsa

63

Syair merupakan salah satu bentuk puisi lama. Unsur-unsur yang

membangun syair tidak berbeda dengan unsur yang terdapat dalam puisi

yaitu tema, nada, suasana, dan amanat. Tema, pesan dan relevansi isi syair

dapat ditemukan setelah seluruh isi syair selesai didengar atau dibaca. Tema

adalah dasar cerita atau dasar pembicaraan. Tema dalam syair dapat dianalisis

dari pokok pikiran yang terdapat dalam syair. Pesan adalah amanat yang

akan disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.

Banyak lagu yang lirik syairnya memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah

puisi, sehingga apabila lagu itu dibaca terdengar indah sebagaimana puisi.

Pada perkembangannya banyak puisi yang dibuat arasemen musiknya

menjadi sebuah lagu. Membuat aransemen lagu puisi butuh keterampilan

khusus. Menyanyikan puisi yang dimusiklaisasi dapat dilakukan dengan

menggunakan iringan musik, baik iringan yang sederhana maupun iringan

digital.

Banyak karya sastra berbentuk cerita pendek atau cerpen yang diterbitkan

dalam bentukbuku kumpulan cerpen. Buku kumpulan cerpen biasanya

memuat cerpen-cerpen dari satu orang pengarang. Tema cerpen-cerpen dalam

buku kumpulan cerpen itu tidak semuanya sama. Demikian halnya dengan

latar dan penokohannya tentu latar dan tokoh-tokoh antara cerpen yang satu

dengan yang lainnya berbeda meskipun terdapat dalam satu buku yang sama.

Tema, latar, dan penokohan dalam setiap cerpen dalam buku kumpulan cerpen

tentu saja dapat ditunjukkan setelah satu persatu cerpen-cerpen itu selesai

dibaca.

Iklan merupakan informasi untuk mendorong, membujuk agar kahalayak

ramai tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat

diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang

atau jasa yang dijual. Selain itu, iklan juga dapat berupa pemberitahuan, berisi

lowongan kerja, atau berita keluarga. Iklan dapat ditemukan di media cetak,

media eletronik maupun ditempat-tempat yang strategis. Iklan yang dimuat

di koran jika dilihat dari ukurannya dapat dibedakan atas iklan kolom dan

iklan baris. Iklan baris adalah iklan yang hanya terdiri atas beberapa baris

saja dalam kolom. Karena terbatasnya jumlah baris dalam kolom yang

disediakan, biasanya iklan penulisan iklan baris menggunakan singkatan-

singkatan untuk menghemat tempat dan tentu saja menghemat biaya untuk

pemasangan. Meskipun hanya terdiri atas beberapa baris saja informasi yang

disajikan harus lengkap sehingga memudahkan pembaca untuk memahami

iklan yang ditawarkan. Selain itu, singkatan-singkatan yang digunakan harus

mudah ditafsirkan atau dipahami oleh pembaca.

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

64

1. Dengarkan Syair yang akan dibacakan oleh Bapa/Ibu Guru! Setelah

syair selesai dibacakan, tentukan tema dan pesan yang terdapat di

dalamnya!

2. Nyanyikan puisi berikut ini dengan iringan musik sederhana!

DERAI DERAI CEMARA

cemara menderai sampai jauh

terasa hari akan jadi malam

ada beberapa dahan di tingkap merapuh

dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan

sudah berapa waktu bukan kanak lagi

tapi dulu memang ada suatu bahan

yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan

tambah terasing dari cinta sekolah rendah

dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan

sebelum pada akhirnya kita menyerah

1949

3 .

Jelaskan tema, latar, dan penokohan yang terdapat dalam cerpen berikut!

Tamu Yang Datang Menjelang Lebaran

Malam itu, di kamar mereka, Arman menunggui istrinya dengan

pandangan bertanya. Sorot matanya menuntut penjelasan. Sebagai suami —

predikat yang telah disandangnya selama bertahun-tahun-- ia cukup peka

untuk bisa ikut merasakan, Alia sesungguhnya tak menghendaki kehadiran

ayahnya sendiri di rumah mereka. Setelah tiga hari berlalu, terasa kehadiran

orang tua itu telah menyerap semua kehangatan suasana yang tadinya selalu

mewarnai rumah mereka menjelang datangnya Hari Lebaran. Ia tahu siapa

sesungguhnya sumber penyebab perubahan itu. Bukan orang tua itu, tetapi

Alia, istrinya sendiri.

“Ceritakan semuanya, Alia, ceritakan,” pinta Arman dengan lembut sambil

memeluk istrinya.

Alia memejamkan matanya. Kalau boleh memilih, ia justru ingin tetap

bungkam dan mencoba mengubur kenangan masa silam itu. Wajahnya tampak

berat. Alangkah sukarnya menghapus kenangan buruk itu. Alia memandang

wajah suaminya. Dari sorot mata Arman, Alia tahu suaminya kali ini tidak

ingin dibantah.

Lebaran. Tanah boleh basah. Udara boleh lembap. Angin menyelusup di

sela-sela daun gugur. Awan kelabu. Matahari sembunyi di baliknya. Hujan

tiba-tiba rajin membasahi bumi. Kota menjadi basah. Terus-menerus basah.

Harga Diri Bangsa

65

Juga jalan-jalan dan halaman rumah. Orang-orang bergegas menghindarinya.

Genteng-genteng coklat di perumahan yang tumbuh merapat, berubah warna

menjadi lebih tua dari biasanya.

Lebaran. Bau rumput dan dedaunan basah. Di halaman. Di taman-taman

kota. Itu kemewahan tersendiri dalam kehidupan metropolitan yang akrab

dengan debu dan polusi. Ya, tak ada alasan untuk tidak mencintai hari

Lebaran. Ketika bumi sejenak istirah, dan matahari terasa lebih ramah. Ya, ya,

bukan hanya matahari. Karena orang-orang juga berwajah lebih ramah

daripada biasanya. Ada senyum di bibir. Di mata. Di hati. Ya, inilah hari

Lebaran. Pada hari Lebaran, langit boleh kelabu, tapi tidak hatimu. Ini hukum

tak tertulis yang seharusnya diyakini setiap orang ketika hari yang fitri itu

datang. Seperti yang selama ini Alia yakini. Diam-diam.

Tapi tidak kali ini. Karena hantu dari masa silam itu telah datang. Lorong

kelabu yang dalam dari masa silam itu muncul kembali dan siap

menenggelamkannya. Padahal telah lama ia berupaya menghapus bayangan

itu agar lenyap dari hatinya. Upaya itu sia-sia belaka, sama sia-sianya

mencoba mencegah matahari terbit dari timur. Ya, setiap orang punya masa

silam yang mungkin terlalu pahit untuk dikenangkan kembali. Alia percaya,

selalu ada sebuah kamar rahasia dalam hatimu, tempat kaubisa menyimpan

semua cerita dukamu, dan menguncinya rapat-rapat karena kau enggan

berbagi dengan orang lain. Atau kau tak menghendaki cerita itu tiba-tiba

meluncur dari mulutmu. Dalam hati kau berharap waktu bisa menyembuhkan

luka masa silammu. Tapi ternyata tidak mudah. Karena waktu ternyata

memiliki luka dan dukanya sendiri.

Diam-diam, terbayang kembali di benaknya peristiwa beberapa hari lalu.

Rintik hujan gerimis dan bumi yang basah saat itu mempercepat terbukanya

kembali luka-luka itu. Saat itu seorang lelaki tua tiba-tiba telah berdiri di ambang

pintu rumahnya. Alia pangling. Namun, ia masih bisa mengenali lekuk-lekuk

wajah lelaki tua itu yang tersimpan rapat-rapat di lubuk hatinya.

“Bapak?!” Suaranya terkesiap dan terkesan gamang.

Ah, alangkah cepat tahun-tahun berlari. Lebih 30 tahun sudah, semenjak

terakhir ia bertemu dengan orang tua itu.

“Siapa, Alia?” Arman muncul dan berdiri di belakangnya, ikut menatap

dengan pandangan bertanya kepada tamu yang datang tanpa diundang.

Hening sesaat. Hanya suara hujan yang asyik menari di atas genteng yang

pucat coklat. Di antara daun-daun tanaman penghias halaman.

Alia masih terkesima, tak tahu harus berkata apa. Orang tua itu, dengan

suara pelan, memperkenalkan dirinya kepada Arman. Dengan sebat Arman

mempersilahkan orang tua itu masuk ke rumah mereka.

Begitulah, tiga hari berlalu semenjak kehadiran ayahnya yang begitu

tiba-tiba di rumah mereka. Tiga hari yang meletihkan sekaligus menyakitkan.

Karena Alia —tanpa diinginkannya— terpaksa mengingat kembali luka-luka

kehidupan masa silamnya. Ia harus mengakui dengan getir: semua ceritanya

kepada keluarganya selama ini dusta!

Masa kecil Alia sesungguhnya tidak terlalu buruk. Memang tidak bisa

dibandingkan dengan anak-anak sekarang yang terbiasa dengan berbagai

permainan elektronik dan komputer. Namun, tetaplah bukan masa kecil yang

buruk. Justru ia merasa masa kanak-kanaknya lebih berwarna dibandingkan

anak-anak sekarang. Ia dapat menikmatinya secara wajar bersama teman-

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

66

teman di desanya. Bermain di bawah sinar bulan, membuat sendiri

permainannya, atau berlarian di pinggir sungai mengejar capung yang

beterbangan. Alia kecil juga cukup bangga dengan ayahnya yang pernah ikut

berjuang pada masa revolusi kemerdekaan dulu sehingga memperoleh bintang

gerilya yang terbuat dari perunggu. Ayahnya selalu memamerkan bintang

gerilya itu dengan bangga kepadanya.

Keadaan berubah menjelang Alia menamatkan sekolah dasar. Alia kecil

tentu belum paham mengenai krisis ekonomi dan krisis politik yang terjadi di

negaranya waktu itu, pada tahun 1960-an. Yang ia tahu hanyalah, makanan

dan pakaian semakin sulit didapatkan. Jenis makanan favoritnya yang biasa

dihidangkan ibunya menghilang dari meja makan. Bahkan ada orang mati

kelaparan di desanya. Yang lebih mujur bergentayangan seperti mayat hidup

berperut bengkak karena busung lapar.

Samar-samar, terdengar berita bahwa kaum komunis mencoba

melakukan pemberontakan dan merebut kekuasaan. Di Jakarta, terjadi

pembunuhan terhadap beberapa jenderal Angkatan Darat. Meskipun tidak

paham, Alia kecil menyadari, ada sesuatu yang menakutkan menguasai

sekitarnya. Ayahnya semakin sering menghadiri rapat-rapat umum dan jarang

pulang ke rumah. Sikapnya semakin keras terhadap siapa pun. Bahkan

terhadap keluarganya sendiri.

“Sayangku, semua itu terjadi lebih 30 tahun lalu. Banyak orang menderita

karena pertarungan politik waktu itu, bukan hanya keluargamu,” Arman

menyela cerita istrinya. Ia mencoba menghibur Alia yang berlinangan air mata

ketika mulai menceritakan masa lalu keluarganya.

Alia terdiam sejenak dan membersihkan matanya yang berkabut. Batinnya

membenarkan apa yang dikatakan Arman. Politik? Ah, siapa yang tidak tahu.

Politik tidak hanya mampu mengubah wajah sebuah negeri. Politik juga

mampu menembus relung-relung kehidupan paling pribadi, mengubah

perjalanan hidup seseorang, sebuah keluarga. Dan menghancurkannya.

“Kurasa sudah saatnya kau mengubur semua itu dan menata kembali

hidupmu. Kau masih memiliki kami, aku dan anak-anak. Please, honey. Jangan

biarkan masa silam memerangkapmu,” Arman terus mencoba membesarkan

hatinya.

Dengan mata berkaca-kaca, Alia memandang suaminya tercinta. Suasana

kamar tidur mereka mendadak senyap. Ia tahu tidak semudah itu. Apa yang

terjadi pada keluarganya adalah tragedi. Seperti juga dialami banyak keluarga

lain pada waktu itu.

Seperti setengah bermimpi, dengan lirih Alia berkata, “Kau tahu, sayang.

Permainan politik dan kekuasaan bukan hanya mampu mengubah wajah

sebuah negeri, tetapi juga mampu mengubah seorang ayah menjadi makhluk

kejam yang dibenci keluarganya sendiri.”

“Apa maksudmu, Alia?”

Alia terdiam sejenak. Bahunya bergoncang. Ia mencoba mengumpulkan

kekuatan dalam dirinya. Ia merasa, sekaranglah saatnya. Ya, sekaranglah

saatnya menceritakan semuanya. Berbagi beban itu dengan suami dan

keluarganya tercinta.

Waktu merambat pelan. Dengan takjub Arman mendengarkan setiap kata

yang keluar dari mulut istrinya. Diam-diam timbul kesadaran dalam dirinya:

Harga Diri Bangsa

67

betapa selama ini ia tak cukup mengenal siapa istrinya, dan luka macam apa

yang diderita dalam hati perempuan yang dicintainya itu.

Ah, siapa menyangka masa silam istrinya begitu pahit. Itu dimulai ketika

ayahnya berubah sikap menjadi keras dan revolusioner. Tidak hanya terhadap

orang-orang sedesa yang dinilainya berbeda aliran politik, tetapi juga kepada

keluarganya sendiri.

“Ketika Ibu membanting tulang untuk menghidupi keluarga, Bapak

malah menghabiskan waktunya untuk kepentingan partai. Aku malah pernah

melihat Bapak memukuli seorang sepupunya sendiri bernama Sapardi, sampai

babak belur dan pingsan, hanya karena berbeda pandangan politik. Kau bisa

membayangkan kalau ayahmu berubah menjadi seorang algojo yang siap

mengganyang siapa saja yang berbeda pandangan dengannya? Aku pernah

mengalaminya. Aku pernah melihatnya langsung beraksi dengan tongkat

kayu jati kesayangannya. Kau bisa membayangkan perasaanku sebagai anak-

anak waktu itu, Mas Arman?”

Arman menggeleng. Masa kanak-kanaknya jauh lebih beruntung daripada

Alia. Ia tahu trauma semacam itu tentu akan membekas bertahun-tahun di

benak seorang anak. Terukir seperti lukisan kuno di dinding goa yang gelap.

Puncaknya adalah ketika sang Bapak memutuskan meninggalkan

keluarganya untuk mengawini seorang perempuan muda aktivis partainya,

dekat menjelang peristiwa pemberontakan yang akhirnya membawa sang

Bapak dan orang-orang partainya ke balik tembok penjara.

“Kami —termasuk almarhum Ibu— lalu meninggalkannya. Kami

hapuskan nama Bapak dari hidup kami,” suara Alia terdengar begitu dingin.

“Oh, sayangku,” Arman memeluk istrinya. “Maafkan aku karena tidak

pernah mengetahui masa lalumu yang begitu pahit. Kenapa tidak dari dulu

kau berbagi cerita dan kesedihanmu denganku dan anak-anak kita?”

“Aku tidak tahu. Kucoba melupakannya, ternyata tidak mudah

melakukannya.”

Dengan mata berkaca-kaca Arman memandang istrinya yang tampak

begitu kusut dan letih.

“Apa yang harus kulakukan?” Nada suara Alia terdengar begitu putus asa.

Hening sejenak. Waktu berlalu tanpa suara, sebelum lelaki berwajah sabar

itu kembali memeluk istrinya, berbisik dengan lembut ke telinganya, “Aku tahu

apa yang harus kau lakukan, Alia. Berdamailah dengan dirimu sendiri. Kau

pasti bisa melakukannya. Aku dan anak-anak akan mendukungmu sepenuhnya.”

Fajar mulai merekah di ufuk timur. Suara takbir terdengar bersahut-

sahutan dari pengeras suara masjid. Dunia mulai terbangun. Bapaknya

tampak terperanjat begitu menyadari kehadirannya. Suasana taman di depan

rumah Alia menjadi sunyi sesaat. Alangkah sulitnya bagi Alia memulai

percakapan di antara mereka.

Awalnya, yang muncul hanyalah kalimat-kalimat pendek, percakapan

yang tersendat-sendat mengenai hal-hal remeh. Sampai akhirnya justru orang

tua itu yang lebih dulu menyinggung masa lalu mereka.

“Bapak mengira akan tahan menghadapi semua ini, Alia. Ah, kesepian

itu, alangkah mengerikan. Semoga kau tidak akan pernah mengalami di masa

tuamu nanti.”

Alia diam, berharap orang tua itu menyelesaikan kalimatnya.

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

68

“Bapak telah banyak melakukan kesalahan dalam hidup, sampai

dimusuhi anak-anak sendiri. Itu mimpi paling buruk bagi setiap orang tua.”

Orang tua itu menyinggung keinginannya yang telah disimpan bertahun-

tahun. Ia bercerita bagaimana sedikit-sedikit ia mencoba mengumpulkan

keberanian untuk menemui anak-anaknya.

“Bertahun-tahun keinginan bertemu kau dan adik-adikmu Bapak buang

jauh-jauh. Bapak merasa kehilangan muka. Kesalahan Bapak terlalu besar

kepada kalian dan kepada almarhum ibumu.”

Kebekuan di hatinya mulai mencair seperti kotak eskrim terkena sinar

matahari. Ia menangkap getar kepedihan dari suara bapaknya.

“Pada akhirnya Bapak datang juga ke sini. Mengapa?”

Sejenak orang tua itu terdiam. Suara burung menyapa pagi bergema di

halaman.

“Maaf dari anak-anak di hari Lebaran. Itu yang mendorong Bapak

menemuimu. Bertahun-tahun Bapak berdoa agar bisa diterima kembali oleh

anak-anakku. Sebelum Tuhan?,” sang ayah menunduk, tidak mampu

menyelesaikan kalimatnya.

Terang tanah. Namun, Alia masih dapat merasakan kehadiran embun di

halaman, membuat batinnya ikut merasakan kesejukan. Mendadak ia terdiam,

kehilangan kata-kata, masih terkesima dengan apa yang baru saja

didengarnya.

Entah apa yang menggerakkannya, tiba-tiba saja Alia menghampiri orang

tua itu. Ia mencoba tersenyum dan menarik tangan orang tua itu ke dalam

genggamannya. Tanpa kata. Alia tidak tahu, apakah sekarang ia sudah bisa

memberi maaf sepenuhnya kepada orang tua itu. Namun, jika ada pertanyaan

dari suaminya nanti, ia akan menjawab: ia telah siap terlahir kembali sebagai

manusia baru yang mencoba berdamai dengan diri dan masa silamnya sendiri.

Rachmat H. Cahyono

Jakarta, Ramadhan 1425 H

Sumber: HTTP://KUMPULAN -CERPEN.BLOG

SPOT.COM/ di-

download

17 Maret 2008 pukul

21.28.

4. Tulislah iklan baris sesuai dengan ilustrasi berikut ini dengan bahasa

yang singkat dan jelas.

Kakak akan menjual sepeda motor yang dibeli pada tahun 2005 di Jakarta.

Sepeda motor itu atas nama sendiri. Kondisinya sekarang masih sangat bagus.

Harga saat membeli dulu 13 juta rupiah. Kini akan dijual dengan harga 9 juta

dan masih bisa ditawar. Apabila ada yang berminat dapat datang ke Jalan

Seruni nomor 3 perumahan Pantai Indah Kapok Jakarta Utara atau

menghubungi nomor telepon 081393938727.